Kepatihan Artspace awalnya merupakan Galeri mungil yang berada di area situs kampus lama
seni rupa ISI Surakarta di kampung Kepatihan Wetan (samping barat SMKI
Surakarta), kampus lama kepatihan merupakan kampus lama yang dulu pernah
digunakan perkuliahan di tahun 1990’an oleh jurusan seni rupa, kemudian sempat
berubah menjadi UPT STSI Press, dan kemudian dipakai kembali sebagi sarana
perkuliahan oleh jurusan seni murni pada tahun 2005 hingga 2011. Galeri Kepatihan
Art Space adalah salah satu ruang kesenian yang sudah tidak asing lagi bagi
kalangan penikmat dan pelaku seni rupa di Surakarta, namanya cukup melekat bagi
civitas akademika Seni Rupa ISI
Surakarta. Keberadaannya juga sudah dikenal luas bagi rekan-rekan civitas
akademika seni pertunjukan di ISI Surakarta dan kalangan mahasiswa seni dan komunitas seni di Surakarta yang juga kerap kali menyambangi
tempat ini ketika event-event kesenirupaan diadakan sebagai sarana untuk
berinteraksi. Galeri “mungil” yang terletak di area eks-kampus lama jurusan
seni murni di Kepatihan Wetan-Solo ini diresmikan oleh mendiang mantan rektor
ISI Surakarta Alm. Bp. Prof. Dr. Waridi,
S.Kar, M.Hum pada tahun 2008 silam. Pada awalnya Galeri mungil ini
ditujukan sebagai penunjang kegiatan akademik bagi jurusan Seni Murni ISI Surakarta
hubungannya dengan kegiatan kesenirupaan yang dilakukan oleh para mahasiswa di
Jurusan Seni Murni ISI Surakarta, Semacam Galeri Soemardjan di Kampus Seni Rupa
ITB, dan Galeri Seni Rupa FSRD UNS Solo.
Keberadaan
Galeri mungil ini kala itu menjadi berkah tersendiri bagi temen-teman mahasiswa
di jurusan seni murni, sebab mereka kemudian memiliki banyak kesempatan untuk
belajar dan menggali pengalaman melalui kegiatan pameran dan kegiatan
kesenirupaan lainnya. Sehingga pada perkembangannya kemudian, seiring dengan
semakin banyaknya acara dan kegiatan kesenian di tempat ini, dari yang awalnya
merupakan kegiatan internal jurusan seni murni, pada akhirnya meluas seiring
dengan banyaknya masyarakat umum yang mengapresiasi kegiatan dan event
kesenirupaan di tempat tersebut. Kepatihan Art Space pun kemudian berkembang
menjadi salah satu ruang alternative kesenian dan kesenirupaan yang menarik
bagi sebagian pelaku seni dan mahasiswa seni di seputar kota Solo. Tempat
inipun seakan menjadi ‘oase’ yang menyegarkan bagi para perupa muda yang tengah
berproses seni di ISI Surakarta dan di kota Solo ini. Kepatihan Art Space pun
seolah menjawab kerinduan akan minimnya ruang seni rupa bagi pelaku seni rupa
di kampus ini dan di kota Solo secara umum.
Ruang Seni
Kepatihan pun terus berkembang, dengan letaknya yang strategis di tengah tengah
kota, dan di lingkungan kota lama Surakarta, yaitu Kampung Kepatihan Wetan,
sebuah kampung yang kini tengah direncanakan oleh Pemkot Solo untuk dijadikan menjadi
sebuah kawasan wisata sejarah yang dengan ditandai dengan rencana pembangunan
Koridor Kepatihan semacam Koridor Ngarsopuro, sebuah public space yang letaknya
tak jauh dari kawasan situs kampus lama ISI Surakarta dan SMKI Surakarta,
tentunya Kepatihan Art Space menjadi menarik bagi para pelaku seni yang menaruh
perhatian pada ruang ruang alternative untuk berkesenian. Hingga dalam
perkembangannya kemudian, area Kepatihan Artspace yang pada awalnya merupakan
tempat yang identik dengan dunia seni rupa dan pameran, kemudian berkembang
menjadi ruang yang seringkali dijadikan sarana berproses serta pentas sederhana
di Taman Pementasan (kami sepakat memberi nama Arena pementasan “Taman Waridi” – bukan sebagai pengkultusan individu, namun
lebih sebagai bentuk penghormatan bagi pendahulu kita, selain almarhum Gendhon
Humardani yang juga kami jadikan ikon spirit berkesenian), tercatat beberapa
pelaku pertunjukan seperti koreografer Nungki
Nurcahyani pernah berproses tari di area ini, juga komunitas teater eks yang berisi alumni serta
mahasiswa ISI Surakarta juga berproses di tempat ini, nama lainnya adalah kelompok music lebata, keroncong mingguan, juga komunitas teater bersama, teater tera, teater cermin serta teater
tiban dan masih banyak lagi lainnya kerap menggunakan tempat ini untuk latihan
proses produksinya serta pementasannya.

wah, mantap gan... :)
BalasHapushttp://apakahyangdimaksud.blogspot.com/